24 OKTOBER 1974, Terlahirlah seseorang yang begitu bermakna dalam hidup ku. Dia adalah Ibu ku.seorang wanita tangguh yang telah melahirkan ku. Wanita yang menyayangiku dan mengajariku tentang hidup. IBU........... begitu sehari-sehari aku memanggilnya. Wanita yang sangat aku sayangi dan aku banggakan. Namun sering kali aku membuat beliau kesal dan marah. Betapa bodohnya aku menyakiti hati seseorang yang begitu menyayangiku.
Pernah suatu hari aku membuat beliau sampa meneteskan air mata padahal hanya karena masalah kecil. Aku masih ingat tanggal 7 maret 2009, saat itu aku baru saja pulang dari sekolah, Beliau menyambutku dengan penuh kasih sayang. menyiapkanku makanan, air hangat dan semua yang aku perlukan. hingga pada sore harinya, tepatnya pukul 4 sore aku bicara pada beliau untuk minta izin keluar nanti malam. Tapi Ibu ku tak mengijinkannya, karena kakak ku baru saja kecelakaan. Dan entah mengapa beliau mempunyai firasat buruk mengenaiku. Aku tak menghiraukan apa yang dikatakannya. Aku tetap sajabersiap-siap untuk pergi dan tak mempedulikan apa yang dikatakan oleh beliau. Beliau menasehatiku dengan penuh kesabaran agar aku tidak pergi. Tapi apa yang ku perbuat aku malah bicara kasar pada Beliau. Hingga beliau meneteskan air mata. betapa sedihnya aku melihat ibuku menangis. Aku terdiam terpaku melihat Ibuku. Dan akhirnya air mata ku pun tak terbendung lagi. Aku bersujud minta maaf padanya. Dan air mataku terus mengalir. Betapa mulianya hati beliau. Beliau langsung memaafkanku. Dan sejak saat aku berjanji untuk tidak membuatnya menagus lagi, dan akaN berusaha untuk membuatntya selalu bangga dengan ku.
Pada hari ibu ini aku ingin sekali memberikan suatu yang berharga untuknya. Dan aku juga cerharap agar Beliau bisa selalu menemaniku saat aku senang maupun sedih
Comments (0)
Posting Komentar